Dia tersenyum bahagia...
tapi hatinya menyimpan 1001 perasaan...
Waktu mula jumpa makcik ni, kami fikir: “Mesti makcik ni tak tau cakap malay kan...”
Jadi, apalagi...kawan saya, Faridah yang muka macam anak cina jugak, mula ‘icebreaking’ dgn makcik ni by speaking chinese...
“Auntie, hong mou?...(Makcik, ok ke?...) dan ada lagi yg tak sempat sy tangkap...
“Hou...” (Bagus...) ...bla..bla...bla...tak faham sih apa maksudnya..
.
Saya pilih untuk jd pemerhati saja dulu...Mau cuba belajar...
Bla Faridah tanya nama makcik, tiba-tiba2 makcik tu kata:
“Sebenarnya, nama cina makcik...(sori, sy terlupa)... nama Islam makcik, Maimunah...”
Aduss! Makcik ni fasih sekali cakap melayu rupanya. Dan juga chinese muslim! Alhamdulillah. Kami semua pandang2...tersenyum-senyum malu... Tersilap judge orang nampaknya...
Makcik ni tenang aje dan mukanya sentiasa senyum...Bila dia senyum, matanya mengecil. Akhirnya tinggal segaris...Senyumnya panjang, tampak jelas nasolabial fold... Sweet. Comel btul makcik ni. Teringat pada nenek saya di kampung...Since that, kami panggil makcik ni, ‘makcik comel’ tapi hanya di kalangan kami.
Bila kami ramai2 disuruh mendengar ‘crepitation’ kat lung dia, makcik kata... “Boleh, apa salahnya, tak luak ape pun.” Walaupun kami kacau dia yg baru saja nak menghadap buah tembikai potong... serba-salah juga kami ketika itu, katanya: “Boleh2, buah tu tak lari pun...” Cooperative betul makcik ni...bukan senang nak jumpa patient camni..
Makcik Maimunah: "Hensem jugak makcik ye..."
Apa yang menarik tentang makcik ni...kisah hidupnya... Sejak dia mula memeluk Islam pd umur 17 tahun, dia dibuang keluarga...tapi dia kuat, teguh... not even once turning back! Kemudian, ujian demi ujian dalam kehidupan dia hadapi...Pesanan buat anak sulung makcik walaupun mungkin ia takkan pernah sampai... lawatlah makcik bila berkesempatan, sebelum kesempatan tu hilang... Dia sangat rindu pada kamu. Makcik Maimunah cukup positif dengan hidup, sangat tabah dan sabar...
Semalam sewaktu online, terbaca post terlatest di blog allahyarham Ammar, nukilan Ummu Ammar sendiri. Terharu sekali. Dapat saya rasai ketabahan ummu Ammar dan keluarganya meredhai pemergian Ammar.
Ammar...Ummu Ammar...
Mungkin kalau saya yang berada di tempat makcik Maimunah atau makcik Siti Fatimah (Ummu Ammar), saya mungkin akan pernah mempertanyakan keadilan kepada Sang Pencipta. Bertanya kenapa semua itu bisa terjadi pada saya...Tapi mereka ini, tak mengeluh begitu. Mungkin mereka pun menyedari, bahwa tidak hanya mereka yang mengalami ujian yang demikian. Bahkan masih ada orang yang mendapatkan ujian jauh lebih sulit daripada yang mereka hadapi.
Jadi, sahabat2ku...Kita harus sentiasa menyedari bahwa ujian Allah datang kerana Dia begitu menyayangi kita, tidak melupakan kita.. Kita harus merasa begitu special kerana Allah SWT mahu membentuk kita dengan ujian-ujian itu agar kita senantiasa menjadi muslim yang tegar, dan muslimah yang cantik dan tangguh dalam menghadapi roda-roda kehidupan yang seringkali tak bersahabat. Setiap ujian jika bersabar dan diambil peluang itu untuk memahami hikmah tersimpan di sebaliknya, pasti akan menjadikan seseorang itu begitu cerdas dalam merasa, bersyukur, dan memaknai hidup, karena ia pernah merasakan perit kesakitan yang berhujung pada bahagia apabila ujian itu berjaya diharungi. Kala itu, kita akan seolah merasa bahwa ketika tak ada satupun orang di samping kita untuk menemani kita ternyata Allah ingin agar Dia saja yang menjadi tempat berlabuh bagi kita. Dan jika kita mencuba untuk memahami semua itu, pasti satu persatu Allah membuka hikmah dan kenikmatan bagi kita. Insya allah.....
Semoga kita sama-sama dapat merasakan nikmatnya menjadikan sabar sebagai tonggak perjalanan dalam hidup. Karena Allah pun telah menjanjikannya dalam firman-firmanNya yang Maha Agung.
“Dan, di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung. Jikalau Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan)-Nya bagi setiap orang yang bersabar dan banyak bersyukur" (Asy-Syura : 32-33).
”Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orangorang yang bertaqwa" (Al-Baqarah : 177).
“Dan, Allah mencintai orang-orang yang sabar" (Ali Imran : 146).
“Dan, sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan" (An-Nahl : 96).
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas" (Az-Zumar : 10).
“Sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu, (sambil mengucapkan): 'Salamun 'alaikum bima shabartum'. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu" (Ar-Ra'd : 23-24).
Di dalam goresan-goresan kalamNya, Allah senantiasa memuji, mencintai, dan menjanjikan kebaikan kepada para Ash-Shabirin (orang-orang yang bersabar) hingga masa pulangnya nanti. Sungguh, betapa mulia orang-orang yang pandai dalam bersabar dan menjadikan sabar sebagai penerang dalam jiwanya. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang berada di dalamnya, amin.